Ini hanyalah cerita pendek yang saya karang sendiri dan ini tidak benar ^_^ Haapy reading.
KESENGAJAAN
Terlihat wajah bahagia terpancar dari anggota kelompok 1 yang berisikan 4 orang yaitu Kirara ,Vebri, Kayla dan Saskia . Mereka bahagia karena tugas Prakarya mereka telah terselesaikan dan mereka merasa bangga kepada diri masing-masing karena telah membuat karya sesuai keinginannya.
Saat hari senin tiba semua anak berkumpul di kelas masing-masing
“kelompok mu membuat apa?”,Tanya Titis kepada Evi
“kelompok ku membuat vas bunga”,jawab Evi .
Akhirnya Titis dan Evi berbincang-bincang tentang kerajinan dengan Evi dan teman-teman yang lain. Disamping itu dari pojok belKng terlihat seorang anak laki-laki yang menatap sirik kepada kelompok 1 , anak itu adalah Yesa. Tatapannaya seolah-olah berbicara ingin menghancurkan sebuah kincir air yang telah di buat oleh kelompok 1.
Di hari senin jam pelajaran pertama adalah Prakarya dan ini adalah waktunya mempresentasikan kerajinan yang telah di buat oleh anak-anak kelas IX-G . Kelonpok mendapat nomer urut 3 karena diacak oleh Bu Lila , saat nomer urut 1 dan 2 mempresentasikan hasil karyanya semua ebrjalan tanpa kendala .Tapi saat nomer urut 3 alias kelompok 1 baru setengah presentasi tiba-tiba Yesamaju dengan alibi ingin melihat lebih jelas . Semua anak diam karena masih mendengarkan penjelasan kelompok 1 tiba-tiba “BRUAKK” , terdengar suara benda rusak yang tak lain dan tak bukan adalah kincir air yang sengaja di timpa oleh tubuh besar dan gagah Yesa .
Kesengajaan itu memicu kemurkaan kelompok 1 yang tidak terima karya yang sudah di buatnya dihancurkan dengan sengaja di depan mata nya. Dari kemurkaan itu menimbulkan cekcok antara anggota kelompok1 dan Yesa .
“Dasar Yesa sialan , apakah kamu tau seberapa susah nya membuat kincir air ini ? hah!”, bentak Kayla kepada Yesa .
“Ngak bisa buat , bisanya cuman ngancurin punya orang doang!!”,timpal Vebri.
“Kalau iri itu di saingi dong bukan malah memamipulasi”,sahut Saskia
“Tau tuh ngotak dikit dong, minimal bisa buat karya yang kebih bagus dari kita”,ucap KIrara. Akhirnya Bu Lila memberhentikan presentasinya dan dilanjut minggu depan.
Merasa tidak terima kelompok 1 pun berbalik menghancurkan karya Yesa di jam istirahat . Saat itu semua anak sedamg keluar untuk membeli jajanan dan makanan. Kelompok 1 pun menjalankan aksinya yaitu memutilasi balik kerajinan Yesa tanpa sepengetahuannya , setelah melakukan aksinya kelompok 1 berlagak seperti tidak terjadi apa-apa , dan Yesa pun tidak menyadarinya .
1 minggu berlalu sekarang waktunya presentasi lagi , saat ini waktunya presentasi kelompok 6 yaitu kelompoknya Yesa , kelompok Yesa ada 4 orang yaitu Yesa , Bryan , Yere dan Eben . Yesa sudah sangat percaya diri jika kerajinannya akan menjadi yang terbaik tetapi alangkah terkejutnya dia melihat karyanya sudah hancur.
“ASTAGAA , siapa yang telah melakukan ini “ , ucap Yesa
“Apa-apaan ini mengapa krajinan kita bisa hancur” , ucap Bryan yang sebangku dengan Yesa . Yere dan Eben yang penasaran pun mendekat kearah bangku Yesa dan Bryan.
“HAH!! Kenapa ini ada apa dengan kerajinan kita!” , teriak Eben
“Sudah tau kerajinan kita rusak dan kamu masih bertanya?”, jawab Yere .Raut wajah sedih terpancar dari muka mereka ber 4 sama seperti raut wajah kelompok 1 seteleh karyanya di hancurkan Yesa.
Selama seminggu Yesa tidak tau karya nya rusak karena dia hanya menaruhnya dikolong bangku dan tidak pernah mengeceknya. Kelompok 6 tidak jadi presentasi dan tidak mendapatkan nilai , semua anggota kelompok 6 merasa kecewa dan marah .Melihat kesedihan dan kekecewaan daalam wajah kelompok 6 kelompok 1 merasa senang karena itu sama seperti apa yang mereka alami . Tetapi bersenang-senang di atas penderitaan orang lain itu tidak baik .
Akhirnya saat jam istirahat kelompok 1 mendatangi bangku kelompok 6 untuk meminta maaf dan mengakui bahwa mereka lah yang merusak kerajinan milik kelompok 6 .
“Yesa maaf sebenarnya aku dan teman-teman yang telah merusak kerajinan mu”, ucap Kayla
“Aku minta maaf kepada kalian karena merusak kerajinan kalian”, ucap Kirara,Saskia, dan Vebri secara bersamaan .
“Aku memaafkan kesalahan kalian terima kasih telah berani mengakui kesalahan”, ucap Yesa
“Aku tau kalian melakukan itu karena memang kalian merasa dendam akan perlakuan Yesa yang tidak baik terhadap kalian”,ucap Bryan
“Kami telah memaafkan kalian”, ucap Yere . Kelompok 6 memaafkan kelompok 1 dan menerima dengan lapang dada apa yang telah terjadi karena menurut mereka itu suatu tindakan pembalasan , dan pemblasan itu setimpal. Akhirnya mereka kembali menjadi teman yang akur.
TAMAT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar